Hingga Juni Kekerasan Anak dan Perempuan di Sulut Tembus 86 Kasus, Kekerasan Seksual dan KDRT (Penelantaran) Paling Dominan

Jumat, 20 Juni 2025


Thumbnail

Tikala – Jumat, 20 Juni 2025. Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Provinsi Sulawesi Utara, Marsel S. Silom, SE mengungkapkan bahwa jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayahnya terus meningkat. Hingga mengakhiri semester pertama tahun 2025, tercatat sudah ada sekitar 86 kasus (sumber data UPTD PPA Provinsi Sulut), dengan kasus tertinggi didominasi oleh Kekerasan Seksual pencabulan dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam bentuk Penelantaran Keluarga. Selain KDRT, kasus pencabulan terhadap anak juga mengalami lonjakan dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, beberapa kasus menjadi viral di media sosial. "Ini terjadi karena masyarakat kini sudah mulai sadar dan tahu ke mana harus melapor. Mereka tidak lagi menganggap kekerasan sebagai aib," tambahnya.

Selanjutnya untuk penanganan, menurut Ibu Wanda L. C. Musu, SE., ME selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah Provinsi Sulawesi Utara menerapkan pendekatan kolaboratif dengan berbagai lintas sektor. Selain itu, pihaknya juga melakukan jemput bola untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi dan korban mendapatkan perlindungan. "Kami turun langsung ke lapangan. Anak-anak korban kami dampingi agar secara mental dan psikologis bisa pulih seiring waktu," ujar Ibu Kadis Wanda "Kekerasan bisa dicegah dari rumah. Penting bagi orang tua untuk tahu bagaimana mendidik dan berkomunikasi dengan anak," pesannya.

Sementara itu, terhadap laporan pengaduan yang di terima kasus yang kami berikan pelayanan baik Perlindungan pemenuhan dan pemulihan tercatat sebanyak 25 kasus dan yang terbaru adalah dengan memberikan pendampingan korban dalam persidangan terhadap Hak Pengasuhan Anak dan dimenangkan oleh Penerima Manfaat Layanan lewat putusan pengadilan dan sebanyak 61 masih dalam proses penanganan baik di UPTD-PPA maupun penanganan hukum pihak APH. tutup Pak Marcel .